Masuk waktu kampanye Pemilihan presiden 2019, capres petahana Joko Widodo (Jokowi) tidak kembali bagikan sepeda pada masyarakat. Ini dikerjakannya untuk hindari masalah di ruang umum.
"(Jika buat sepeda) Kelak muncul masalah. Saya jauhi itu," katanya di Gedung Balai Kartini, Kuningan, Jakarta, Selasa (25/9).

Pada Selasa (25/9) pagi, Jokowi bagikan 7.000 sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten serta Kota Bogor di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat. Jokowi didampingi Menteri Agraria serta Tata Ruangan/Tubuh Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Ada yang berlainan dalam pembagian sertifikat tanah ini. Dimana, Jokowi tidak kembali memberi kuis singkat serta hadiah sepeda pada masyarakat yang ada.

Menurut Jokowi, ini dikerjakan sebab patuhi ketentuan kampanye Pemilihan presiden yang diputuskan Komisi Penentuan Umum (KPU) serta Tubuh Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Mulai tempo hari kita telah tidak bisa kembali buat sepeda," kata Jokowi.

Bekas Wali Kota Solo ini mengakui tahu benar masyarakat ingin sekali ikuti kuis singkat berhadiah sepeda dari Kepala Negara. Akan tetapi, ketentuan kampanye Pemilihan presiden 2019 membuat hentikan bagi-bagi sepeda.

"Ya senangnya bapak ibu kan dikasih sepeda. Nah saat ini tidak bisa. Jadi sebab tidak bisa, tidak ada yang maju," ujarnya.
Tiap-tiap lakukan kunjungan kerja ke daerah atau berjumpa masyarakat, Jokowi sering bagikan sepeda dengan terlebih dulu memberi satu kuis. Kuis yang dikasihkan Jokowi pada penduduk, umumnya mengatakan Pancasila, beberapa nama ikan, serta beberapa nama suku yang berada di Indonesia.

Pada April lantas, anggota Tubuh Pengawas Penentuan Umum (Bawaslu) RI Karunia Bagja, telah menyarankan supaya Jokowi tidak lakukan pembagian sepeda sesudah diputuskan menjadi capres oleh Komisi Penentuan Umum (KPU) RI. Berdasar pada Undang-Undang Nomer 7 Tahun 2017 mengenai Pemilu, waktu kampanye sudah diputuskan mulai 23 September 2018 sampai 13 April 2019.